[tutup]

Jumat, 15 Juli 2011

Peneliti Berhasil Menciptakan Alat Pengendali Pikiran Jarak Jauh

Peneliti Massachusetts Institute of Technology (MIT) menciptakan perangkat elektronik yang mampu mengendalikan pikiran. Perangkat yang dipasang di kepala seperti sebuah helm ini telah diujicobakan kepada tikus.

Perangkat pengendali pikiran tersebut terdiri atas dua papan sirkuit dan sebuah antena. Ketika diujicobakan kepada tikus, peneliti bisa mengendalikan perilaku binatang dari jarak jauh hanya menggunakan cahaya.

http://blogs.discovermagazine.com/notrocketscience/files/2011/06/Wireless_optogenetics.gif

"Cahaya berfungsi mengaktifkan neuron khusus yang berada di dalam jaringan saraf," ujar salah seorang peneliti dari Department of Electrical Engineering and Computer Science MIT, Christian Wentz.

Inovasi yang dilakukan Wentz bersama tim penelitinya adalah bagian dari bidang pengetahuan optogenetika. Bidang ini menggabungkan pengetahuan optik dan ilmu genetika yang berguna untuk mempelajari pengendalian sel menggunakan cahaya.


Untuk mengendalikan pikiran, peneliti menelaah protein khusus dan sel saraf yang sensitif terhadap rangsangan cahaya. Protein akan membuka ketika terpapar cahaya sehingga memungkinkan ion masuk ke dalam sel saraf.


Dengan menempelkan protein pada titik yang tepat, peneliti bisa menghidupkan bagian otak tertentu. Teknik ini memungkinkan peneliti membangkitkan perilaku seksual atau agresivitas, yang membuat binatang berjalan melingkar.


Perangkat pengendali pikiran ini tidak menggunakan baterai sebagai sumber energi. Wentz memanfaatkan medan magnet untuk menginduksi antena yang menempel di kepala tikus.


Induksi magnetik inilah yang memberi tenaga bagi 16 LED yang diletakkan di helm. Cahaya dari LED ini cukup untuk mengendalikan neuron tertentu pada otak tikus.


Sebuah perangkat lunak ditanam dalam papan sirkuit dan terhubung dengan komputer. Wentz memprogram agar cahaya biru menyinari bagian otak yang mengendalikan aktivitas gerak tikus.


Tikus sendiri akan bergerak ke kiri jika lampu biru menyala. "Dengan cara ini, kami bisa mengendalikan gerakan tikus," dia memaparkan.


Tak hanya mengendalikan gerakan tikus, peneliti juga merekam semua aktivitas sel saraf yang terpapar cahaya. Rekaman ini akan dimanfaatkan untuk menguak sensitivitas tikus.

Sistem Navigasi Pada Semut yang Sangat Efektif

Semut yang menemukan sumber makanan meninggalkan jejak senyawa kimia (Feromon) di tanah melalui sengat pada bokongnya. Jejak yang dibuatnya membantu teman-temannya menemukan sumber makanan.

Banyak serangga memiliki zat feromon, tapi masing-masing memiliki fungsi yang serupa tapi tak sama. Sebagai contoh, semut menggunakan feromon untuk meninggalkan jejak, sedangkan kupu-kupu menggunakan Feromon untuk menarik lawan jenis.


Semut yang bertugas mencari makan biasanya menjalankan tugas dengan cara yang sulit dijelaskan. Ia berangkat ke sumber makanan dengan berjalan berkelok-kelok, tetapi kembali ke sarang dengan rute lurus yang lebih singkat.

Bagaimana mungkin seekor semut yang hanya dapat melihat beberapa sentimeter ke depan bisa berjalan lurus?


Untuk menjawab pertanyaan ini, seorang peneliti bernama Richard Feynman meletakkan sebongkah gula di salah satu ujung bak mandi, lalu menunggu seekor semut datang dan menemukannya. Ketika semut yang pertama kali datang ini kembali ke sarangnya, Feynman mengikuti jejaknya yang berkelok.


Kemudian Feyman mengikuti jejak semut-semut berikutnya. Ternyata Feynman menemukan bahwa semut yang datang belakangan tidak mengikuti jejak yang ditinggalkan; mereka lebih pintar, mengambil jalan memotong sampai akhirnya jejaknya menjadi berbentuk garis lurus.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgbWVnYcxj9yx6FUhCrDjtPpPuO9XSoqaADtKSTZ549clQQU2Mq9Q1vyBE8L_GfZQJONgq-VHMlRDSgXHtnW2uh8xg8gsEOj-3Mhg23VpIL8QLfpFXtI5TiJPUDXflMgV3KSdeseahQvo/s320/21.jpg

Di ilhami hasil penelitian Feynman, seorang ahli komputer bernama Alfred Bruckstein membuktikan secara matematis bahwa semut-semut yang datang selanjutnya memang meluruskan jejak berkelok itu.

Kesimpulan yang didapatnya sama, setelah beberapa ekor semut, panjang jejak dapat diminimalkan menjadi jarak terpendek antara dua titik dengan kata lain, membentuk garis lurus.


Apa yang diceritakan tadi tentu saja membutuhkan keahlian jika dilakukan oleh manusia. Ia tentu harus menggunakan kompas, jam, maupun perlengkapan yang lebih canggih lagi untuk menentukan suatu jarak. Orang ini harus juga menguasai matematika.


Berbeda dengan manusia, penunjuk jalan semut adalah matahari, sedangkan kompasnya adalah cabang pohon dan tanda alam lainnya. Semut mengingat bentuk tanda-tanda ini, sehingga dapat menggunakannya untuk menemukan rute pulang terpendek, meskipun rute ini benar-benar baru baginya.


Meskipun kedengarannya mudah, sebenarnya cara ini sulit dijelaskan. Bagaimana mungkin seekor makhluk kecil seperti semut, yang tidak memiliki otak maupun kemampuan berpikir dan mempertimbangkan, melakukan perhitungan seperti ini?


Teknik komunikasi dengan jejak (mengikuti jejak bau) sering digunakan oleh semut. Banyak contoh yang menarik dalam hal ini.


Semut yang menemukan sumber makanan meninggalkan jejak senyawa kimia di tanah melalui sengat pada bokongnya. Jejak yang dibuatnya membantu teman-temannya menemukan sumber makanan.


Suatu spesies semut yang hidup di gurun pasir di Amerika mengeluarkan bau khusus yang diproduksi di kantung racunnya jika ia menemukan serangga mati yang terlalu besar atau berat untuk dibawanya.

http://extension.entm.purdue.edu/urban/new_urban/images/catina_pics/carpenter_ant.JPG

Teman-teman satu sarangnya dari jauh dapat mencium bau yang dikeluarkan dan mendekati sumbernya. Ketika jumlah semut yang berkumpul di sekitar mangsa sudah cukup, mereka membawa serangga tersebut ke sarang

Ketika semut api berpisah untuk mencari makanan, mereka mengikuti jejak bau selama beberapa lama, lalu akhirnya berpisah dan mencari makanan masing-masing.


Sikap semut api berubah jika sudah menemukan makanan. Kalau menemukan makanan, semut api kembali ke sarang dengan berjalan lebih lambat dan tubuhnya dekat dengan tanah.


Ia menonjolkan sengatnya pada interval tertentu dan ujung sengat menyentuh tanah seperti pensil menggambar garis tipis. Demikianlah semut api meninggalkan jejak yang menuju ke makanan.


Bayangkan jika seorang manusia ditinggalkan di hutan yang tidak dikenal. Walaupun orang ini mengetahui arah yang harus dituju, ia akan kesulitan menemukan jalan yang tepat dan mungkin saja tersesat.


Selain itu, ia juga harus melihat keadaan sekitar dengan hati-hati dan mempertimbangkan jalan mana yang terbaik.


Namun, semut bertindak seolah-olah mengetahui benar cara menemukan jalan. Pada malam hari, mereka dapat menemukan dan mengikuti jalan yang mereka tempuh saat menemukan makanan pada pagi harinya, meskipun kondisinya berubah.

Durasi 1 Hari di Planet Neptunus

Dengan melacak beberapa fitur tertentu di atmosfir, peneliti berhasil melakukan pengukuran akurat pertama terhadap periode rotasi planet Neptunus. Ternyata, satu hari di planet itu berlangsung tepat selama 15 jam, 57 menit dan 59 detik.
http://www.cosmosmagazine.com/files/imagecache/news/files/news/20110704_Neptune-features_web.preview.jpg

Temuan ini memperkaya pengetahuan kita seputar hal yang fundamental di Neptunus dan menyediakan pula mekanisme untuk memahami bagaimana massa planet itu didistribusikan. Seperti diketahui, Neptunus merupakan planet raksasa yang terbuat dari gas.

“Neptunus memiliki dua fitur yang memungkinkan untuk dipantau oleh Hubble Space Telescope yang tampaknya mengatur rotasi interior dari planet tersebut,” kata Erich Karkoschka, ilmuwan dari Lunar and Planetary Laboratory, University of Arizona, seperti dikutip dari Cosmos Magazine.


Karkoschka menambahkan, fitur seperti ini, tidak pernah dijumpai di planet gas raksasa lainnya.


Untuk mencari tahu berapa durasi satu hari di planet itu, Karkoschka mengukur putaran Neptunus dengan mengamati dua fitur yang terlihat mata milik atmosfir planet tersebut.


Ia kemudian mengukur garis bujur di antara setiap gambar yang ditangkap lalu menentukan interval waktu antara observasi dan menyediakan informasi periode putaran.


Berhubung Neptunus telah berotasi sekitar 10 ribu kali dalam 20 tahun terakhir, Karkoschka dapat mengetahui secara akurat periode putaran dengan melacak fitur-fitur ini dalam jangka waktu tersebut.


Hasil penelitian ini merupakan peningkatan pengetahuan yang signifikan terhadap rotasional planet gas sejak pertamakali Giovanni Cassini berhasil mendapati bintik merah planet Jupiter, pada 350 tahun lalu.


Saat ini di kalangan ilmuwan sendiri tampak muncul konsensus bahwa temuan Karkoschka memang akurat. Menurut Craig O’Neill, ilmuwan antariksa dari Macquarie University, Australia, temuan Markoschka seputar periode fitur milik atmosfir Neptunus tepat.


“Selain itu, Karkoschka juga menunjukkan bahwa di kawasan kutub, kecepatan angin lebih rendah dibanding di khatulistiwa,” ucap O’Neill. “Pertanyaan besar berikutnya adalah, bagaimana caranya itu bisa terjadi,” ucapnya.

Kaus Kaki Kotor Bantu Lawan Malaria

Peneliti Amerika Serikat (AS) dan Kanada menginformasikan sebuah pengetahuan yang sangat unik. Ternyata bau pada kaus kaki kotor dapat digunakan untuk memikat nyamuk ke dalam perangkat yang mematikan sebelum mereka menyebarkan malaria.
http://us.123rf.com/400wm/400/400/freestar/freestar1101/freestar110100044/8583347-a-woman-is-holding-a-smelly-sock.jpg

"Nyamuk lebih tertarik pada bau kaki kotor dari manusia yang sedang tidur ditempat yang sama," ungkap Dr Fredros Okumu, dari Ifakara Health Institute di Tanzania.

"Kami memiliki dua rumah percobaan, pada rumah pertama di dalamnya terdapat manusia yang sedang tidur dan pada rumah kedua juga terdapat manusia yang tidur, namun dicampuri dengan sintesis dari bau pada kaus kaki."


"Kami menyadari bahwa kami mendapatkan nyamuk empat kali lebih banyak masuk ke dalam rumah yang telah dicampuri sintesis tersebut. Kemudian, ketika disemprot dengan insektisida semua nyamuk mati," jelas Okumu.


"Ketika nyamuk melintasi kompleks, mereka merasakan sesuatu yang mereka pikir itu adalah manusia. Mereka berusaha menggigit orang atau perangkat yang ada disekitarnya, bukannya darah yang mereka dapatkan justru mereka malah terbunuh," terang Okumu, seperti yang dilansir Straits Times.

http://www.dosomething.org/files/pictures/malaria_3.jpg

Atas penemuannya ini Dr Fredros Okumu mendapatkan hadiah sebesar USD 775 ribu dari Bill dan Melinda Gates Foundation dan LSM Kanada dan mencoba penemuannya untuk diterapkan pada sejumlah desa di Tanzania untuk mengukur efeknya pada kesehatan masyarakat.

Perangkat tersebut akan ditempatkan di luar rumah dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia dengan menggunakan jaring penolak nyamuk. Harapannya agar angka penderita malaria bisa berkurang dan tidak ada korban jiwa akibat penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini.

Hebat, Ilmuwan Menemukan Solusi Ampuh Bagi Gigi Ompong

Ilmuwan berhasil menumbuhkan gigi utuh dari sel induk. Gigi buatan ini serupa gigi asli. Menariknya, gigi ini juga sensitif pada rasa sakit serta mampu mengunyah makanan.

Terobosan baru ini diuji pada tikus. Ilmuwan mengatakan, solusi ini nantinya bisa diterapkan pada manusia yang giginya tanggal. Para ilmuwan memanfaatkan kekuatan sel induk guna menumbuhkan gigi baru.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7VH4M3W-g5ygRTZGy_AszZRi01i51w3A9GNh2re-v-2s6RzNWzuPzYopgbd1xQLo-KNTvEA2IIMQkYemsuhBtt2xLC-Xih4rmRhzUoztRt3bgTCh1AYmJDOg_M6UlXYu2gA9K9lDnUzZw/s400/ompong.jpg

Hal ini dilakukan melalui pencampuran dua sel induk dan menumbuhkannya di lab dalam campuran zat kimia dan vitamin untuk memulai transformasi. Setelah lima hari, ‘tunas gigi’ muncul dan diletakkan dalam kotak plastik yang ada dalam tubuh tikus.

Dalam 60 hari, gigi tumbuh menjadi gigi sempurna. Meski terdengar aneh, meletakkan tunas gigi ke dalam tubuh berfungsi memastikan tunas gigi memiliki akses pada cairan dan sinyal kimia yang dibutuhkan untuk berkembang lebih lanjut.

http://static.inilah.com/data/berita/foto/1694522.jpg

Saat gigi tumbuh sempurna, gigi dikeluarkan dan ditanam ke rahang. Dalam enam pekan seperti dilaporkan jurnal PLoS ONE, gigi pun bersatu dengan rahang. Gigi buatan ini memiliki semua komponen gigi asli, termasuk enamel, mahkota dan akar, dan serat penghubung untuk memperbaiki tulang.

“Gigi buatan ini berfungsi sempurna. Tak ada masalah menggigit dan memakan makanan setelah penanaman,” papar asisten profesor Masamitsu Oshima di Research Institute for Science and Technology Tokyo University of Science.


Karena riset masih dalam tahap awal, peneliti mengaku setidaknya butuh satu dekade sebelum orang benar-benar bisa 'menumbuhkan gigi mereka sendiri', seperti yang dilansir Dailymail.

Foto-Foto Dahsyatnya Ledakan Gunung Caulle Puyehue-Cordon di Chile

Awan-awan berwarna abu-abu coklat ini jelas terlihat dari ruang angkasa, dimana gunung berapi Chili terus mengeluarkan material vulakniknya. Gambar ini diambil dari alat khusus pada satelit Aqua, gambar itu diambil tidak lama setelah Gunung Caulle Puyehue-Cordon meletus di Chile Selatan setelah puluhan tahun gunung ini tidak aktif

Sebuah retakan sepanjang tiga mil terjadi di daerah Andes dan mengeluarkan gas beracun, material abu dan awan panas lebih dari enam kilometer di Chile dan Argentina.

Pemerintah dan Instansi terkait berusaha pergi ke rumah-rumah warga, untuk membujuk warga yang berada dekat gunung berapi untuk keluar dari area gunung karena bahaya meningkatnya gas beracun dan banjir bandang.


Sekitar 4.000 orang telah dievakuasi dari 22 daerah. Mereka mulai melarikan diri setelah terjadi gempa bumi terjadi di Amerika Selatan.


Deputi Menteri Dalam Negeri, Rodrigo Ubilla mengatakan sekitar 50 keluarga di daerah Rininahue menolak untuk meninggalkan rumah mereka.


Vicente Nunez, direktur kantor darurat kesiapan Chile, mengatakan: "Semuanya telah disiapkan, tempat pengungsian dan transportasi bagi mereka untuk segera meninggalkan zona bahaya."


Daerah utara gunung berapi, kota Futrono dan komunitas Lago Ranco dan Entre Rios sangat rentan terhadap banjir dadakan. Namun tetap saja ada orang-orang yang menolak untuk meninggalkan Mantilhue, sepanjang Rio Bueno, hanya enam kilometer dari letusan gunung berapi.







Foto - Foto Antariksa Terbaik versi AOL

Jagad raya, sebuah "mahakarya" sang Pencipta yang tak akan habis dibahas, bagaimana uniknya dan misteriusnya sebuah ruang yang amat luas yang menyimpan berbagai ilmu pengetahuan, galaxi, bintang, planet serta tingkah laku. Kini kita liat sisi lain dari seni fotografi terbaik luar angkasa, setidaknya ini yang AOL katakan.













Terungkap Dua Rahasia Perilaku Terbesar Semesta

Para astronom menemukan, galaksi di semesta memiliki perilaku ‘terbangun’ atau ‘tertidur’. Galaksi ‘terbangun’ sangat aktif membentuk bintang, sementara galaksi ‘tertidur’ tak membentuk satu pun bintang baru.
http://static.inilah.com/data/berita/foto/1636302.jpg

Astronom mengetahui galaksi di semesta terdekat masuk dalam salah satu kondisi ini. Namun survei baru semesta jauh menunjukkan, galaksi muda di kejauhan 12 miliar juta tahun cahaya juga berada di kondisi terbangun atau tertidur. Artinya, galaksi memiliki perilaku semacam ini selama lebih dari 85% dari sejarah semesta.

"Faktanya, melihat galaksi muda di semesta jauh telah mati merupakan hal menakjubkan," ujar pemimpin studi Kate Whitaker seperti dikutip keterangan Yale University.


Tak banyak galaksi berada dalam kondisi di antara kondisi ini, lanjut astronom Yale Pieter van Dokkum yang juga tergabung dalam studi ini.


"Penemuan ini menunjukkan betapa cepatnya galaksi masuk ke salah satu kondisi, dari aktif membuat bintang menjadi mati," katanya.


"Selanjutnya, kami berharap bisa menentukan apakah galaksi bisa masuk antar kondisi sesukanya. Kami sangat penasaran mengetahui seberapa lama galaksi tertidur,” tutupnya.

Narsis, Foto Tersenyum Seekor Monyet Hitam Sulawesi yang Mendunia

Monyet hitam Sulawesi dikenal cerdas dan tangkas. Kali ini, fotografer ternama, David Slater, membuktikannya sendiri. Seekor monyet betina di taman nasional di Sulawesi Utara mengambil kameranya. Si monyet lalu membuat beberapa foto, termasuk foto dirinya lagi tersenyum.

Foto monyet tersenyum lebar itu pun mendunia. Beberapa situs media memuat foto ini. Di antaranya, The Sun, Daily Mail, Metro, The Telegraph dan The West Australian.

Menurut Slater, monyet itu tersenyum karena untuk pertama kalinya melihat refleksi diri. Si monyet lalu membuat ratusan foto. Sebagian besar tak fokus.

"Mungkin pertama kali mereka masih bingung, tapi bila aku biarkan lebih lama, barangkali dia bisa bikin satu album foto keluarga," katanya.


Slater datang ke Sulawesi Utara untuk memotret monyet hitam. Monyet hitam ini adalah hewan langka yang dilindungi. Monyet hitam terkenal sangat pintar. "Seperti simpanse, tapi mereka lebih ingin tahu," katanya.


Selain pintar, menurut Slater, monyet hitam sangat ramah. Selama tiga hari di taman nasional, Slater selalu dikelilingi monyet-monyet ini. Mereka tak agresif dan tak merasa terancam dengan kehadiran manusia di dekatnya.


Monyet hitam Sulawesi adalah satwa langka dari Pulau Sulawesi bagian utara dan beberapa pulau di sekitarnya.

Ciri khasnya adalah rambut berwarna hitam di sekujur tubuh, kecuali punggung, dan selangkangan yang agak terang. Kepala hitam berjambul, muka tidak berambut, moncong lebih menonjol. Panjang tubuh hingga 44,5-60 centimeter, ekor 20 centimeter, dan berat 15 kilogram.


Satwa ini dilindungi berdasarkan UU RI No.5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah RI No.7 Tahun 1999. Hewan ini bisa ditemukan di Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus, Cagar Alam Gunung Duasudara, Cagar Alam Gunung Ambang, Gunung Lokon dan Tangale.

Google Ingin Buka Kantor di Indonesia


Raksasa mesin pencari data internet, Google, mengaku senang jika dimungkinkan membuka kantor di Indonesia. Ini adalah reaksi dari Google ketika Facebook sebelumnya juga menyatakan akan mempertimbangkan untuk membuka kantor di Indonesia.

"Saya akan senang jika bisa membuka kantor di Indonesia," kata JAPAC Director, Strategic Business Development Google, Michele Guthrie, dalam presentasinya pada Konferensi IDBYTE 2011, di Ballroom Hotel Ritzcarlton, Jakarta, Kamis, 14 Juli 2011.

Pertimbangan ini merupakan jawaban dari salah satu peserta konferensi yang menanyakan kemungkinan Google akan membuka kantornya di Indonesia yang sebelumnya juga ditanyakan kepada Javier Olivian, Head of International Growth Facebook -- yang memiliki alasan Indonesia adalah pengguna Facebook terbesar kedua di dunia dan pertumbuhan pengguna Internet tercepat di Dunia.

"Indonesia adalah pengguna Internet dengan pertumbuhan tercepat dan ini adalah peluang tersendiri bagi kami," ungkap Guthrie.

Memang sebelumnya, lanjut Guthrie, Google juga bekerjasama secara business to business dengan beberapa perusahaan di Indonesia, namun Ia berharap kerjasama yang lebih banyak lagi dengan perusahaan-perusahaan asal Indonesia.

"Kami sangat mencoba dengan keras untuk bekerjasama dengan Indonesia, meskipun belum," pungkasnya