Mengenal Sosok Pendiri Wordpres : Matthew C Mullenweg
Saya pengguna blogger, tapi selama ini saya tidak begitu peduli siapa pendiri WordPress. Padahal mengenal
pendiri/founder dari suatu bisnis, organisasi, atau situs yang terkenal [misalnya: WordPress] merupakan hal penting. Terlebih lagi kita adalah pengguna produk tersebut. Dari kisah hidup, pemikiran inovatif serta petualangan fantastis mereka sebenarnya dapat menjadi sumber inspirasi hidup kita.
Pola sikap saya yang apatis terhadap hal-hal (ataupun individu) yang sebenarnya sangat menakjubkan mungkin juga menimpa pada diri rekan-rekan di negeri ini. Sikap apatis tersebut merupakan sikap mental yang negatif. Sikap ini akan membuat diri kita sepanjang hidup hanya menjadi seorang user [pengguna], bukan seorang yang berperan sebagai kreator atau producer.Selama sikap mental bangsa ini seperti itu, maka selama itu pula bangsa ini tidak akan maju ke depan. Tidak akan ada inovasi, kreasi serta pembangunan yang progresif menatap ke depan.
Namun, pada malam Jum’at, 16 Januari 2009, saya kembali mendapat secercah harapan, tatkala “Apa Kabar Indonesia Malam” di TV-One menghadirkan pendiri sekaligus pengembang aplikasi gratis Wordpres. Dia seorang pemuda yang sukses bukan karena terbentuk ataupun dibentuk sejak kecil. Ia mampu sukses meski di usia yang sangat muda. Meskipun latar pendidikannya berbeda dengan hasil karya yang dihasilkan saat ini.
Ia mampu sukses meski di usia yang sangat muda.Yah….tokoh muda tersebut adalah Matthew Mullenweg (25 tahun). Matt datang ke Indonesia dalam rangka menghadiri sekaligus menjadi host utama dalam acara Wordcamp Indonesia 2009 – “1st Annual Conference for Indonesian WordPress Enthusiasts”. Acara tersebut akan diadakan pada hari ini dan besok, 17-18 Januari di Jakarta.
Berikut biografi Matt Mullenweg, sang pendiri Blog WordPress yang sedang saya dan Anda gunakan saat ini.
Riwayat Hidup Matt Mullenweg
Matthew Charles Mullenweg atau dikenal dengan Matt Mullenweg lahir pada 11 Januari 1984 (baru berulang tahun ke-25), di Houston,Texas – Amerika Serikat. Di masa SMA, Matt belajar Seni Visual dan Pertunjukan di sekolahnya serta ia mahir di musik saxophone. Meskipun studinya bukan dibidang teknologi komputer dan programming, namun Mat berhasil mendirikan serta mengembangkan software yang kini sangat terkenal yakni WordPress.com, Akismet, dan bisnis Automattic-nya.
Awal Matt dan WordPress
Sejarah WordPress bermula saat Matt berusia 18 tahun (tahun 2002). Ketika itu, Matt baru mulai menggunakan fasilitas blog yakni blog b2cafelog. Ia menggunakan blog b2 (bbpress.org) untuk mempublikasi foto-fotonya selama perjalanan ke Washington D.C.
Namun, beberapa bulan kemudian, blog bbpress tempat Matt mempublikasi fotonya berhenti dalam mengembangkan software-nya. Karena kondisi seperti itu, muncullah pemikiran kreatif dari Matt. Pada Januari 2003, Matt Mullenweg mengumumkan melalui blog-nya bahwa dia akan mengembangkan blog b2 sehingga sesuai dengan standar web saat itu.
Dengan inisiatif sendiri, Matt bersama Mike Little mulai memgembangkan coding WordPress berbasis b2. Kemudian, Mike dan Matt bersama Michel Valdrighi (mantan pengembang b2), mulai aktif mengembangkan WordPress hingga lahirlah WordPress yang Anda kenal saat ini. Pada 27 Mei 2003, WordPress versi 0.70 dirilis. Versi 0.7 ini masih mengandung struktur file yang sama dengan pendahulunya, b2cafelog.
Di usia 19 tahun (Maret 2003), Matt bersama rekannya mendirikan GMPG dengan format yang lebih kompleks dari HTML. Setahun kemudian, WordPress meluncurkan fasilitas Ping-O-Maticyang berguna untuk mengirim ping notifikasi kepada search engine blog seperti Technorati. Dan saat ini, Ping-O-Matic telah melayani lebih 1 juta ping tiap harinya.
Matt Mullenweg, Mahasiswa DO (Drop Out)
Pada tahun 2004, nasib buruk menimpa Matt dalam bidang pendidikan formal. Ia drop-out alias DO dan pindah dari Houston ke San Fransisco (California) untuk bekerja pada CNET selama setahun.
Pekerjaannya di CNET selama setahun merupakan masa-masa terakhir Matt bekerja di perusahaan. Karena pada usia 21 tahun, Matt telah ‘pensiun muda’ dari perusahaan CNET dan ia menghabiskan waktunya berkarya untuk WordPress. Tidak lama dari masa pensiunnya, ia pun berhasil meluncurkan aplikasi Akismet yang berfungsi memblokir komentar dan trackback yang teridentifikasi sebagai spam.
Di tahun yang sama, Matthew memutuskan WordPress terbuka bagi kalangan umum di seluruh dunia pada November 2005. Di tahun yang sama, Matt meluncurkan Automattic yang menjadi perusahaan bisnis yang mendukung WordPress dan Akismet.
Pemuda 22 tahun Rekrut Eksekutif Yahoo
Jiwa entrepreneur dan kematangan Matt dalam mengembangkan WordPress dan Akismet telah menghantarkan usahanya masuk ke bisnis profesional. Pada tahun 2006 (22 tahun), pemuda Matt mampu merekrut mantan CEO Oddpost dan Senior Manager Yahoo!, Tony Schneidersebagai CEO Automattic. Beberapa bulan setelah Tony Schneider berada di Automattic, Akismet (anak perusahaan) yang baru berusia kurang 2 tahun berhasil meraup USD 1.1 juta pada April 2006.
Kesuksesan Matthew Mullenweg
Daya pikir inovatif serta pantang menyerah pada diri seorang Matthew telah membawa dirinya sebagai jutawan muda. Di usia 25 tahun, Matthew Mullenweg telah berhasil menjadi miliader muda dengan kekayaan tidak kurang USD 40 juta (Rp 400 miliar).
Ia pun dinobatkan sebagai 16 dari “50 Orang Terpenting di Dunia Internet” oleh PC World pada tahun 20 07. Dari daftar 50 orang tersebut, hanya Matt yang merupakan orang termuda (23 tahun).
Dengan fasilitas yang unik, cepat dan menarik, WordPress berhasil ‘memikat’ jutaan pengguna. Dengan tambahan ribuan blogger serta ratusan ribu posting terbaru tiap harinya, WordPress berhasil masuk ke dalam 30 situs teraktif di dunia. Setelah mendapat layanan Gravatar pada tahun 2007, beredar isu bahwa usaha yang didirikan Matt, Automattic, ditawari hingga USD 200 juta, namun Matt menolak menjualnya.
Wawancara Singkat di TV-One
Kisah Singkat Kesuksesan
Berikut ini, hasil wawancara Matt Muddenweg di TV-one yang relatif singkat Dan secara samar-samar saya mengutip pembicaraannya seperti berikut. [Jika rekan-rekan yang turut menyaksikannya, silahkan koreksi tulisan saya. Trims].
Hal pertama yang dibahas adalah latar belakang pendidikan Matt Muddenweg. Ia bukan lulusan programming ataupun ilmu komputer. Di masa SMA, ia terjun dalam bidang seni. Sedangkan kuliahnya [tidak selesai] di bidang ilmu politik. Walaupun demikian, motivasi dan minat yang ia berikan pada blog membawa dirinya sukses dalam dunia software dan teknologi informasi.
Topik lain yang dibahas adalah lika-liku perjalanan sukses Matt. Jalan keberhasilan Matt tidaklah pendek dan mulus. Keberhasilan ia raih dimulai dari hobbinya dalam fotografi serta mempublikasi fotonya di blog/website. Jadi, langkah awal kesuksesan dimulai dari blog. [selamat bagi Anda yang telah mulai blog dari ide dan hobbi pribadi, bukan copy-paste ].
Karena blog yang ia gunakan saat itu (b2cafelog) tidak user friendly, akhirnya ia bertekad mengubahnya. [selamat bagi Anda yang merasa WordPress tidak nyaman, dan Anda berkeinginan mengubahnya]
Tentu, pada awalnya dia tidak menyangka bahwa usahanya yang kreatif dapat membawa dirinya berhasil seperti saat ini. Namun saat ini, karyanya yakni WordPress telah memikat 20.000 pendatang baru (blogger) tiap hari.
Tentu, pada awalnya dia tidak menyangka bahwa usahanya yang kreatif dapat membawa dirinya berhasil seperti saat ini. Namun saat ini, karyanya yakni WordPress telah memikat 20.000 pendatang baru (blogger) tiap hari.
Korelasi Ilmu Politik, Seni dan Blog-Software
Ketika ditanya apakah ada korelasi/manfaat yang diperoleh dari pendidikan politik dan seni [saxophone] terhadap pengembangan software WordPress-nya, Matt menjawab secara tegas yah.
“Ada dua hal yang berpengaruh. Pertama, ilmu politik berkontribusi besar pada paradigma software open-source (gratis)…Kebanyakan orang yang bekerja dibidang software adalah volunteer (relawan). Mereka bekerja karena mereka menyukai pekerjaannya, bukan karena ditekan atau sejenisnya. Jadi, dalam hal ini prinsip politik adalah tetap membuat mereka senang/bahagia serta menjaga komunitas dimana mereka terlibat langsung. Dan kita hanya perlu memfasilitasinya.
Dan saya pikir [hal kedua seni], software yang bagus memiliki struktur dan desain yang baik.”
Dilematis : WordPress digunakan untuk Kejahatan
Bagaimana tanggapan Anda terhadap beberapa orang [oknum] yang menggunakan fasilitas WordPress untuk tindakan merugikan orang lain [ancaman, teroris, penghasutan]?
Jawaban Matt:
Jawaban Matt:
“Ini adalah masalah rumit. Kami menyediakan fasilitas tersebut [WordPress secara gratis] dengan harapan semua orang dapat menggunakannya untuk hal-hal berguna dan positif, dan tentu kita tidak mengharapkan mereka yang menggunakannya untuk hal-hal buruk.”
Harapan Matt pada Program Wordcamp Indonesia 2009
Matt hadir pada Wordcamp Indonesia 2009 pada 17-18 April 2009, dan tujuannya untuk adalah memperkenal WordPress sekaligus mengedukasi kebebasan berekspresi di dunia maya yang benar.
“Ada satu hal yang menjadi alasan utama saya datang ke Indonesia yakni WordPress memilik daya tarik besar di Indonesia. Melalui WordPress, diharapkan orang mulai lebih tertarik dengan budaya blog, serta tertarik dengan software open-source. Alasan lain kehadiran saya adalah untuk belajar lebih banyak di Indonesia. Dan hal yang ingin saya sampaikan pada Wordcamp adalah mengenailandasan kebebasan (freedom). Kita tahu bahwa, WordPress adalah software gratis (free). Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk menikmati fasilitas ini. Disini saya tekankan bahwa dengan software gratis, Anda bebas bereksperesi tanpa harus membayarnya.”
Dengan kata lain, melalui blog dan komunitas yang beragam warna, kepentingan, pandangan dan perbedaan, ada hal yang fundamental yakni kebebasan yang memberi manfaat bagi orang lain [prinsip politik Matt]. Melalui semangat kebebasan ini, WordPress diharapkan bisa memberi inspirasi dan setiap orang dapat mengungkapkan apa saja yang ada dalam pikirannya.
Pelajaran dan Inspirasi “Matt WordPress”
Sahabat-sahabatku, satu nusa dan satu bangsa. Anda telah membaca sepenggal kisah menarik dari seorang ‘Raja WordPress” serta sepotong dialog Matthew di TV-One. Meskipun gagal di sisi lain [kuliah], Matt terus berusaha menghasilkan karya yang dapat memberikan manfaat bagi banyak orang. Meskipun latar pendidikan tidak langsung berkorelasi, namun setiap nafas hidup dan pendidikan kita pasti akan mempengaruhi sisi kehidupan kita baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tiada hari tanpa pelajaran yang dapat kita petik. Hanya saja, apakah kita membuka peluang itu atau menutupnya. Silahkan membaca dengan seksama, bagian yang saya beri warna orange, adalah kalimat yang patut kita hayati dan renungi kembali, guna memberikan kemajuan pemikiran, sikap dan batin kita.
Semoga, generasi muda dan remaja dapat menggunakan waktunya dengan kegiatan positif,kreatif, inovatif untuk berkontribusi banyak bagi masyarakat dan bangsa ini.
Salam Sukses.
Salam Sukses.