[tutup]

Minggu, 10 Juli 2011

Rahasia Dibalik Sidik Jari





Sidik jari merupakan identitas pribadi yang tak mungkin ada yang menyamainya. Jika di dunia ini hidup 6 miliar orang, maka ada 6 miliar pola sidik jari yang ada dan belum ditemukan seseorang yang memiliki sidik jari yang sama dengan lainnya. Karena keunikannya tersebut, sidik jari dipakai oleh kepolisian dalam penyidikan sebuah kasus kejahatan (forensik). Makanya pada saat terjadi sebuah kejahatan, TKP akan diclear up dan dilarang bagi siapa saja untuk masuk karena dikhawatirkan akan merusak sidik jari penjahat yang mungkin tertinggal di barang bukti yang ada di TKP.


Ada tiga jenis sidik jari yaitu Whorl (lingkaran), Loop (sangkutan) dan Arch (busur). Sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh sidik jari adalah parennial nature yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada manusia seumur hidup, immutability yang berarti bahwa sidik jari seseorang tak akan pernah berubah kecuali sebuah kondisi yaitu terjadi kecelakaan yang serius sehingga mengubah pola sidik jari yang ada dan individuality yang berarti keunikan sidik jari merupakan originalitas pemiliknya yang tak mungkin sama dengan siapapun di muka bumi ini sekali pun pada seorang yang kembar identik.
 
Ilmu yang mempelajari sidik jari adalah Daktiloskopi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu dactylos yang artinya jari jemari atau garis jemari dan scopein yang artinya mengamati.
Uniknya lagi, sidik jari dapat pula dijadikan panduan mengidentifikasi bagaimana potensi seseorang, jadi sebenarnya kita bisa mengetahui bakat atau potensi kita sehingga kita bisa mengakomodasikan potensi kita untuk jenis pekerjaan apa yang paling cocok dengan bakat kita tersebut. Cara identifikasi bisa dilakukan secara kasat mata dengan orang yang pakar di bidangnya, atau ada juga yang menggunakan sebuah alat khusus pembaca sidik jari (finger print reader) yang dihubungkan ke sebuah komputer bersoftware khusus yang kemudian menganalisa berdasarkan titik-titik yang menjadi acuan. Adapun yang bisa diidentifikasi adalah mengenai pengendalian logika seseorang, reflek serta perkembangan otak. Mengenai bentuk dan pola sidik jari yang terdiri dari tiga jenis di atas memiliki ciri-ciri yang khas yaitu :
  • Whorl (melingkar) yaitu bentuk pokok sidik jari, mempunyai 2 delta dan sedikitnya satu garis melingkar di dalam pattern area, berjalan di depan kedua delta. Jenis whorl terdiri dari Plain whorl, Central pocket loop whorl, Double loop whorl dan Accidental whorl.
  • Loop adalah bentuk pokok sidik jari dimana satu garis atau lebih datang dari satu sisi lukisan, melereng, menyentuh atau melintasi suatu garis bayangan yang ditarik antara delta dan core, berhenti atau cenderung berhenti ke arah sisi semula.
  • Arch merupakan bentuk pokok sidik jari yang semua garis-garisnya datang dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung mengalir ke sisi yang lain dari lukisan itu, dengan bergelombang naik di tengah-tengah.

Perkenalan Fingerprint Test

FT (fingerprint test) alias uji membaca sidik jari adalah metode berlandaskan dermatoglyphic, ilmu pengetahuan yang usianya ratusan tahun. FT adalah genetik blueprint.
Dermatoglyphic dari bahasa Yunani, derma berarti kulit dan glyph yaitu ukiran adalah ilmu pengetahuan yang berdasarkan teori epidermal atau ridge skill (garis-garis pada permukaan kulit, jari-jari, telapak tangan, hingga kaki). Dermatoglyphic mempunyai dasar ilmu pengetahuan yang kuat karena didukung penelitian sejak 300 tahun lalu.
Para peneliti menemukan epidermal ridge memiliki hubungan yang bersifat ilmiah dengan kode genetik dari sel otak dan potensi inteligensia seseorang. Penelitian dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1685. Lalu, berturut-turut dilakukan oleh Marcello Malpighi (1686), J.C.A. Mayer (1788), John E. Purkinje (1823), Dr. Henry Faulds (1880), Francis Galton (1892), Harris Hawthorne Wilder (1897) dan Noel Jaquin (1958).
Beryl B. Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul Your Life in Your Hands, sebuah buku tentang analisis tangan. Terakhir, hasil penelitian Beverly C. Jaegers (1974), sidik jari tercermin dalam karakteristik dan psikologi seseorang. Hasil penelitian mereka telah dibuktikan di bidang antropologi dan kesehatan.

Tahap Fingerprint Test

Untuk memeriksa kecerdasan Anda lewat sidik jari, awalnya telapak tangan difoto dengan sebuah kamera yang terhubung pada layar monitor. Selanjutnya, kesepuluh jari discan pada sebuah alat menyerupai bentuk mouse komputer. Caranya cukup dengan meletakkan masing-masing ujung jari secara bergantian. Saat itulah, kesepuluh sidik jari Anda telah terekam dalam seperangkat komputer. Kemudian, seorang FT analis akan menganalisisnya.
Hasil seluruh analisis secara detail baru bisa diberikan 5 hari kemudian, menunggu hasil analisis laboratorium di Singapura. Di Indonesia memang belum ada laboratorium khusus untuk FT ini.
Saat hasil lengkap rekam sidik jari diberikan kepada pasien, tim psikolog siap memaparkan artinya. Untuk informasi, jari kelingking menggambarkan penglihatan. Jari manis melambangkan pendengaran. Jari tengah berhubungan dengan sentuhan, keseimbangan, pergerakan serta koordinasi tangan dan kaki. Jari telunjuk sebagai proses informasi (tangan kiri untuk logika, tangan kanan untuk pikiran). Ibu jari untuk berpikir dan membuat keputusan.

10 Hal yang Membuat Pria Bahagia

http://intelligentguidetoms.files.wordpress.com/2008/09/happy-man1.jpg
Semua manusia pasti ingin bahagia, tetapi yang jadi masalah adalah, kita sering gagal mencari kebahagiaan di tempat yang salah. Seandainya ada resep kebahagiaan, semua orang pasti sudah antre membeli. Sementara para ahli mencari resep itu, kita intip yuk, 10 hal yang membuat seorang pria bahagia dari kacamata dr Nick Powdthavee, pengarang The Happinness Equation: The Surprising Economics of Our Most Valuable Asset.

10. Menjadi yang terutama
"I I wanna be a billionaire so fricking bad/ Buy all of the things I never had/ Uh, I wanna be on the cover of Forbes magazine/ Smiling next to Oprah and the Queen," begitu lirik lagu Billionaire yang dinyanyikan Travie McCoy bersama Bruno Mars. Jelas sudah, menjadi orang kaya adalah keinginan semua orang. Bukan berlaku tidak bersyukur, tetapi melalui penelitian, hal itu benar terlihat dan wajar. Menurut Robert Frank, profesor ekonomi di universitas Cornell, pria lebih peduli terhadap penghasilan orang lain ketimbang penghasilannya sendiri. Menurut pengamatannya, kenaikan gaji hanya memberi sedikit kebahagiaan jika ranking urutan pemasukan masih sama seperti sebelumnya, yakni di bawah teman-teman yang lain. Dengan kata lain, pria akan lebih bahagia jika ia menjadi ikan terbesar dalam kolam kecil.

9. Seks
Sudah tidak mengejutkan lagi. Dua orang ekonom asal Inggris, David Blanchflower dan Andrew Oswald, melakukan studi statistik hubungan antara kebahagiaan seseorang dengan aktivitas seksual mereka di Amerika Serikat. Ditemukan, orang yang melakukan hubungan seks secara rutin dalam seminggu, misal 4 kali dalam seminggu menempati daftar orang-orang yang bahagia. Pria juga menikmati seks lebih baik ketimbang wanita. Secara keseluruhan, hasil penelitian itu mengisyaratkan, seks membuat seseorang lebih bahagia. Entah seks membuat seseorang bahagia atau orang bahagia membuat orang lebih banyak berhubungan seksual. Kedua pernyataan itu cukup valid.

8. Menjadi muda atau tua
Menurut Powdthavee, ada bukti yang menunjukkan bahwa kebahagiaan berbentuk seperti huruf U. Umumnya, kebahagiaan seorang pria bermula ketika ia muda, kemudian terus menurun saat kita makin menua, mencapai level paling rendah ketika kita mencapai usia 40-an, lalu naik kembali. Sama halnya dengan depresi, yang mencapai puncaknya ketika berusia 40-an. Umumnya, karena hal inilah terjadi krisis paruh baya.

7. Tinggal dekat kantor
Penelitian ini justru ditemukan ketika mencari hal-hal yang membuat seorang pria merana. Menurut para ekonom di Swiss, Bruno Frey dan Alois Stutzer, waktu yang kita habiskan menuju dan dari kantor ke tempat tinggal menyebabkan stres yang sangat tinggi. Bahkan beban jarak itu sulit terkompensasi dengan kenaikan gaji sekali pun. Apalagi jika ternyata biaya ongkos dari dan menuju kantor dan rumah itu memakan sebagian besar gajinya, belum ditambah dengan pengorbanan waktu untuk berjauhan dari anggota keluarganya dalam waktu lama.

6. Pernikahan
Menurut statistik, pernikahan ternyata baik untuk kesehatan seorang pria. Pria yang menikah mengalami penurunan risiko kematian sebanyak 9 persen ketimbang pria yang tidak menikah. Pria yang sudah menikah juga secara signifikan lebih bahagia ketimbang tidak menikah, tinggal bersama, berpisah, duda, atau melajang.

5. Menjadi relawan
Kemampuan membantu orang lain ternyata mampu membuat seorang pria merasa lebih bahagia. Hal ini ditemukan oleh ekonom Stephen Meier dan Alois Stutzer. Menurut mereka, para relawan merasa lebih puas dengan hidupnya ketimbang mereka yang bukan relawan.

4. Memiliki pekerjaan yang disukai, berapapun gajinya
Ternyata, bisa melakukan pekerjaan yang disukai, seberapa pun gajinya bisa dibilang salah satu komponen penting dalam mencapai hidup bahagia. Mihaly Csikszentmihalyi, psikolog, mengatakan, melakukan pekerjaan yang disukai bisa memproduksi sebuah bentuk konsentrasi yang sangat fokus dan penyerapan yang sangat tinggi. Saat mencapai hal ini, kita akan merasa sangat kuat, bersemangat, tak merasa sulit untuk mengendalikan diri, dan sangat puas akan diri sendiri. Hal-hal ini tidak bisa dibeli dengan uang.

3. Pasangan yang bahagia
Salah satu kunci pernikahan yang bahagia adalah pasangan yang bahagia. Ternyata, kebahagiaan bisa menular kepada pasangan. Secara rata-rata, kita 8 persen akan merasa lebih bahagia dengan hidup kita jika pasangan kita merasa bahagia akan hidupnya. Itu adalah salah satu alasan kita mencoba menjaga pasangan kita tetap sehat dan bahagia.

2. Kesehatan yang baik
Salah satu faktor kebahagiaan di segala data, adalah kesehatan. Memiliki pikiran dan tubuh yang sehat mengkontribusikan kebahagiaan yang cukup besar, dan kesehatan yang buruk bisa menyebabkan sedih yang luar biasa. Namun, apa yang tak banyak diketahui adalah, persepsi mengenai sehat atau tidaknya kita sebagian tergantung pada jumlah orang yang bisa kita bagi mengenai masalah kesehatan kita. Ternyata, kita tak akan terlalu merasa sedih atau "down" jika banyak teman kita yang juga mengalami masalah kesehatan yang sama.

1. Teman-teman
Bisa menghabiskan waktu dengan teman-teman terdekatnya ternyata menempati posisi terutama dari kebahagiaan seorang pria. Waktu yang bisa ia habiskan bersama temannya adalah aktivitas yang memproduksi serotonin yang konstan dan banyak, satu dari 1 hormon yang bertanggung jawab dalam membuat seseorang merasa bahagia.